Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 22 Oktober 2012

Jangan Nilai Orang Lain Dengan Keahlian Kita

Ada seorang pemuda yang mendapatkan gelar kesarjanaannya ditugaskan untuk melakukan penelitian ke sebuah desa. Untuk menuju desa tersebut ia harus melewati sebuah sungai yang lebar dan dalam.

Dia mencari perahu yang bisa membwanya menyeberangi sungai. Pada kesempatan itu, ia berjumpa dengan seorang kakek tua yang sedang duduk beristrirahat diatas perahunya. Ia meminta kakek itu menyeberangkannya dengan perahunya. Setelah bernegosiasi cukup lama, akhirnya dicapai kesepakatan. Pemuda itupun naik keatas perahu.

Sepanjang perjalanan terjadi percakapan yang diwarnai dengan pertanyaan-pertanyaan dari pemuda itu, " apakah kakek bisa berbahasa inggris?"

Sambil mendayung si kakek menjawab , " tidak bisa, nak."

Kalau begitu kakek telah kehilabgan 1/5 bagian dari kehidupan ini, kata pemuda tersebut. Merasa dirinya pintar, pemuda itu beryanta lagi, " apakah kakek bisa menggunakan komputer?"

Jawaban yang sama keluar dari mulut kakek itu.

Dengan rasa sangat bangga terhadap dirinya, pemuda itu terus melancarkan pertanyaan, " apakah kakek mengerti ilmu akuntansi?"

Lagi-lagi si kakek menjawab, " tidak tahu, nak."

Sayang sekali , kek....kakek telah menyia-nyaiakn kehidupan ini. Bahkan , kakek sebenarnya telah kehilangan 3/5 bagian dari kehidupan ini, " ujar pemuda tersebut.

Percakapan terhenti, suasana menjadi hening. Tidak lama kemudian angin timur tertiup, makin lama makin kencang, perahu itu terombang-ambing oleh angin dan gelombang. Pemuda itu terlihat mulai gelisah.

Melihat hal itu, si kakek lalu bertanya kepada pemuda tersebut, " Nak, apakah kamu bisa berenang?"

" Tidak , kek. Saya belum pernah belajar berenang, " jawab pemuda itu dengan wajah pucat. Kemudian si kakek berkata lagi, " kalau begitu , kamu akan segera kehilangan 5/5 bagian (100%) dari hidup ini."

0 komentar:

Posting Komentar