Subhanallah, Sungguh seorang wanita adalah cantik. Kecantikan seorang
istri mengisikan kekosongan keteduhan dalam jiwa dan hati suami. Dia
adalah peneduh yang tiada dapat terbeli dengan hitungan rupiah, kecuali
hanya dengan kemuliaan sebuah mahar.
Kecantikan seorang istri bukan hanya terletak di atas sebuah kulit ari.
Lebih dalam lagi, makhluk yang berada disekitarnya pun dapat merasakan
kelembutan anugrah Allah yang ada dalam calon bidadari surga itu.Dia
terpancar dalam Keikhlasan pengabdian, keteduhan jiwa, kelembutan hati,
tunduknya mata, halusnya ucapan, serta keindahan perilaku. Kecantikan
seorang istri terletak dalam imannya. Dia sadar dan mengerti untuk apa
dia hidup, dan dia mengerti mengapa dan kepada siapa dia harus mengabdi.
Kecantikan seorang istri terletak pada lidahnya, yaitu ketika dia dapat
meredam galau, amarah dan kesedihan sang suami dengan kata- kata indah
yang menyejukkan hati. Kebutuhan batin akan ketenangan sang suami dalam
hebatnya deraan cobaan hidup telah terpenuhi. Dan semua terasa istimewa
ketika hal itu justru didapatkannya dari separoh jiwanya yang sangat
mengerti, bahkan mungkin dari pada dirinya sendiri. Kecerdasan belahan
hatinya tersebut dalam mengatur kata dan kepintarannya dalam membaca
situasi hati sang suami agar selalu tenang, menjadikannya "hadiah" yang
tak ternilai.
Kecantikan seorang istri adalah dari penerimaannnya. Keridhoaannya
terhadap apa yang digariskan Allah sang maha pengatur dalam menerima
suami apa adanya, serta bagaimana dia merawat serta telaten dalam
menyiasati kekurangan sang suami agar tersimpan rapi hanya sebagai
aibnya saja, menjadikannya penasehat kepercayaan sang nahkoda rumah
tangga.
Kecantikan seorang istri terletak pada tangannya. Dengan tuntunan hati
yang hanya karena Allah, dia menjadikan tangannya bukan hanya sebagai
pemegang kekuasaan dan ratu dirumah, namun dia juga dapat merengkuh
semua yang ada didalamnya, dalam kedamaian yang tak dapat terukur dan
terbeli dengan apapun.
Kecantikan seorang istri terletak di matanya. Kelembutan pandangan saat
berada diantara keluarga dan atau ketika dia berhadapan dengan sesama
makhluk menjadikan dia peneduh serta perwujudan kasih sayang Allah yang
maha rahman. Kecantikan seorang istri terletak pada seberapa besar dia
dapat menjaga rasa malunya. Dia tahu caranya menutup aib yang memang
sudah tertutup rapi disimpan oleh Allah. Dia paham caranya agar tidak
merusak kecantikannya sendiri dengan kata- kata kasar dan rendahan.
Dihindarinya membuat mati rasanya sang suami dengan semua kerewelan dan
tuntutan yang tidak wajar. Disimpannya dengan rapi karunia bakat genit,
kemolekan tubuh dan kemanjaan sikap dan dipersembahkan kepada yang
paling berhak yaitu suami.
Kecantikan wanita terletak dalam kebijaksanaannya. Seorang istri memang
mempunyai kodrat sangat brlebihan dalam mencintai dan membenci, yang
lantas kadang tidak mengenal pertengahannya, namun dia masih bisa
bersikap dengan santun dalam logika. Dunia semakin damai saat dia tidak
mengumbar air mata dengan dalih kodrat wanita. Tapi laporan kepenatan
hanya teruntuk kepada sang maha menyelesaikan.
Kecantikan seorang istri terletak dalam kesabarannya. Dia mendidik diri
agar tidak menjadi sebagai sebuah cobaan bagi keluarga, khususnya sang
suami. Kesabarannya menuntunnya untuk tidak mengumbar amarah dan
kerapuhan perasaan disembarang telinga. Kesabarannya juga terwujud dalam
kesehariannya, yang menjadikan hari- hari adalah berkah untuk sang
suami. Mengalahnya adalah untuk ketenangan, dan kemenangannya adalah
untuk kebahagiaan, bukan hanya untuk diri dan sesamanya, namun juga
untuk semua makhluk yang ada disekitarnya. Menjadi pelayan bagi sang
suami adalah sebuah keridhoaan, dan istri yang "cantik" sangat menyadari
bahwa dirinya akan terlayani oleh kebaikan Dari Allah sebagai upahnya.
Kecantikan seorang wanita terletak pada kejujurannya. Ketepatan kata-
kata dengan kenyataan tanpa harus menyuguhkan konflik baru menjadikannya
cantik dengan jujur, sangat alami dan apa adanya.
Subhanallah betapa wanita itu indah. Dan kecantikan abadi sang istri itu
adalah tentang jiwanya. Keikhlasannnya mengabdi kepada suami hanya
karena Allah yang tercermin dalam fisik, tutur kata, sikap, dan
perilaku. Bahkan Allah pun tersenyum melihat seorang hambanya yang
sedemikian cantik sehingga dia pantas dikategorikan sebagai bidadari
surga kelak. Kecantikannya menuntun sang suami dengan sadar dan sepenuh
hati berkata " alhamdulillah, aku bersyukur mempunyai istri secantik
dirimu"
Senin, 22 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar