Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 08 November 2012

Kalimah Allah

 Sabda Rasulullah S.A.W :
" Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut "
 1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.

 2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.

3. Mengucap Astaghfirullah jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.

 4. Mengucap Insya-Allah jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.

5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.

6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun? jika menghadapi dan menerima musibah. Rasulullah" sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.

 7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah" sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya Dari tafsir hanafi,

10 Waktu Terijabahnya Doa

Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berdeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain.

1. Sepertiga Akhir Malam

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda. Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”. =HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Abi ‘Ashim=

2. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa

Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra. bahwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda. Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pafa saat berbuka ada doa yang tidak ditolak. =HR. Ibnu Majah dan Hakim=

3. Setiap Selepas Shalat Fardhu

Dari Abu Umamah ra, sesungguhnya Rasulullah saw ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah swt, beliau menjawab. Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu. =HR. Tirmidzi=

4. Pada Saat Adzan dan Perang Berkecamuk

"Dari Sahl bin Sa’ad ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak; doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berkecamuk”. =HR. Abu Daud, Al-Baihaqi dan Hakim=

Dari Abdullah bin Amar bin Ash ra, bahwa ia mendengar Nabi saw bersabda: “Jika kalian mendengar orang yang adzan maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan dan bershalawatlah untukku karena barangsiapa yang bershalawat untukku sekali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, kemudian mintalah wasilah (kedudukan mulia di surga) untukku, karena ia adalah suatu kedudukan di surga yang tidak pantas diberikan kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah dan aku berharap semoga akulah hamba itu, maka barangsiapa yang memohon untukku wasilah itu, maka ia berhak mendapatkan syafa’at.” =HR. Muslim=

Dari Jabir Bin Abdillah ra. bahwa Rasul saw bersabda:
“Barang siapa yang mengatakan setelah mendengar seruan adzan -“Ya Allah! Tuhan pemilik adzan yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah dan fadhilah dan bangkitkanlah ia pada tempat terpuji yang telah Engkau janjikan untuknya- halallah ia mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”. =HR. Bukhari=

5. Sesaat Pada Hari Jum’at

"Dari Abu Hurairah ra, bahwa Abul Qasim saw bersabda. Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut”. =HR. Muttafaqun Alaihi=

Waktu yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara persis dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203. Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai shalat Jum’at atau hingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.

6. Bangun Malam, Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah

"Dari Muad bin Jabal ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”. =HR. Ibnu Majah=

7. Doa Diantara Adzan dan Iqamah

"Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah”. =HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Baihaqi=

8. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat

"Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan”. =HR. Muslim=

Dalam riwayat lain.
"Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Yang paling dekat seorang hamba pada Rabbnya ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah kalianlah berdoa. =HR. Muslim, Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad=

Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.

9. Doa Pada Malam Lailatul Qadar

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. =Qs. Al-Qadr 97: 3-5=

10. Doa Pada Hari Arafah

Dari ‘Amr bin Syu’aib ra, dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi saw bersabda. Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah”. =HR. At-Tirmidzi=

Wanita Muslim Itu 'Ratu' yang Istimewa


Lelaki inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tdk boleh jabat tangan dengan pria?"

 Syaikh menjawab: "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?

 Lelaki inggris menjawab: "oh tentu tidak bisa! cuma orang2 tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu."
 Syaikh tersenyum & berkata:" Wanita2 kami(Kaum muslimin) adalah para ratu, & ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yg bukan mahramnya")

 lalu si inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"

 Syaikh tersenyum dan punya 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. dia melemparkan keduanya kelantai yang kotor. Syaikh bertanya: " Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?"

 Si inggris menjawab: "Yang tertutup.."

 Syeikh berkata: " Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami"

 - 'Kami dilihat dari sejauh mana ketaqwaan, kecerdasan dan kepandaian kami, bukan dari pesona tubuh seksi kami'

 "Segala sesuatu yang Allah (SWT) buat yang berharga di dunia ditutupi dan sulit untuk untuk didapatkan.

Di mana kamu menemukan berlian? Jauh di dalam tanah ditutupi dan dilindungi.

Di mana kamumenemukan mutiara? Jauh di dasar laut ditutupi dan dilindungi dalam SHELL yang indah.

 Di mana kamu menemukan emas? Jalan menurun di tambang, ditutupi dengan lapisan dan lapisan batuan. kamu harus bekerja keras untuk mendapatkan mereka.

 Tubuh kamu adalah suci. kamu jauh lebih berharga dari berlian dan mutiara, dan kamu harus ditutupi & dilindungi juga."

Rabu, 31 Oktober 2012

Pengamen Cilik Itu, Tegar Namanya..

Sebelum dipertemukan dengan Alfas Hermansyah, Tegar hanyalah pengamen cilik yang hidup serba kekurangan. Keluarganya yang sedianya mendukung semua cita-cita Tegar, terhalang kondisi ekonomi yang cenderung pas-pasan.

Seusai mengamen, Tegar berlabuh pada sebuah rumah petak berukuran sekitar 4x6 meter. Di rumah itu,Tegar hidup bersama kedua orang tua dan tiga orang adiknya yang masih kecil-kecil.

Ibunya adalah seorang pengamen di kereta api di kawasan Stasiun Pegaden, sedangkan bapak tirinya hanyalah seorang buruh lepas. Hidup dengan serba keterbatasan, Tegar tetap komitmen dalam menyanyi dan menari. Semua dia pelajari secara autodidak. ”Saya sudah belajar menyanyi dari usia empat tahun,”kata Tegar yang mulai menjadi pengamen pada usia tujuh tahun itu.

Tegar tidak tahu seperti apa tangga nada, atau bahkan notasi yang biasa dia nyanyikan. Tapi, insting seni dalam menyanyi dan bermain musik membuat dia mampu bernyanyi. Menurut Tegar, bakatnya dalam menyanyi bisa jadi diturunkan dari sang ibu yang tak lain mantan sinden pada zamannya dulu. ”Ibu saya dulu seorang sinden. Mungkin bakat itu turun dari ibu saya,” ucapnya.

Meski begitu,Tegar mengaku sangat jarang diajari menyanyi oleh ibunya.Tapi bagi dia, warisan seni yang tertanam dalam diri sangatlah cukup untuk bekal kelak. Buktinya pada usianya yang belum mencapai 11 tahun,Tegar telah menciptakan beberapa lagu.

Satu buah lagu di antaranya berjudul "Temanku Ini Mabok Cinta", sebuah lagu yang agak berbau dewasa, namun cukup friendly untuk seukuran pengamen jalanan di Subang. Lagu ini juga yang membuat Tegar cukup dikenal masyarakat Indonesia.

Penampilannya yang di-upload di Youtube dengan keynote ”Tegar Si Pengamen Subang” telah disaksikan lebih dari 13.000 viewer pada akhir pekan kemarin. Rekor tertinggi terjadi pada minggu lalu, dari 8.000 viewer melonjak menjadi 13.000 dalam waktu sekitar empat hari.

Alfas Hermansyah, lelaki yang pertama kali mengikutkan Tegar pada kompetisi XL, optimistis atas masa depan bocah cilik ini. Suaranya yang merdu dan kemampuannya membuat lagu menjadi modal penting bagi dia meniti masa depan.

”Hidup di jalanan dari usia tujuh sampai 11 tahun cukup membuat dia memiliki mental kuat,” ungkap dia.

Saat ini, Alfas sedang berusaha membuat album kompilasi yang berisi lagulagu ciptaan Tegar dan lagu publik tanpa hak paten. Album tersebut akan dikomersialkan untuk keperluan pendidikan Tegar dan menopang ekonomi keluarganya.

”Bagaimana pun dia harus merasakan bangku pendidikan. Syukur- syukur hasil penjualan album itu bisa membantu ekonomi keluarganya,” ujar Alfas.

Bayi Terlahir Membawa Al-Qur'an Ditangannya

ALLAHUAKBAR..!!!Allah SWT tak pernah berhenti menunjukkan kuasa-Nya. Seorang bayi di Nigeria lahir sembari membawa Alquran dari rahim ibunya. Sejatinya, ibu bayi tersebut beragama Kristen, tapi pascamelihat mukjizat Allah tersebut, sang ibu dan nenek bayi tersebut langsung mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyatakan diri masuk Islam.

Seperti diberitakan harian Pmnewsnigeria, Senin (14/5) kemarin, bayi tersebut lahir di 112 Olateju Street, Mushin, Lagos State, Nigeria Barat Daya pada 7 Mei 2012 lalu. Saat keluar dari rahim ibundanya, bayi tersebut membawa sebuah Mushaf kecil di tangannya.

Kikelomo Ilori, nama ibu bayi tersebut. Wanita 32 tahun yang bekerja sebagai seorang ahli kecantikan langsung mengganti namanya menjadi Sherifat ketika masuk Islam. Hal itu diikuti nenek bayi tersebut yang mengganti namanya menjadi nama Islam.

Kelahiran bayi tersebut pun menyedot perhatian para ulama di negara benua hitam tersebut. Para ulama di Nigeria berkumpul untuk memberikan nama kepada bayi tersebut. Setelah menyampaikan ceramah singkat, seorang ulama Nigeria, Ustad Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed, memberikan nama kepada bayi tersebut Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo.

Untuk menghindari syirik dan kesesatan, Ustad Abdul Rahman juga menasihati sang ibu bila bayinya bukanlah seorang nabi, meskipun ia terlahir dari rahimnya sambil memegang Alquran. Menurutnya, kejadian itu merupakan kehendak Allah, untuk mengirim bayi tersebut ke dunia dengan cara yang menakjubkan.

Dalam acara pemberian nama itu, turut hadir ulama setempat, Sheikh Abdulraman Sulaiman Adangba, Ketua Nasrulifathi Society of Nigeria, NASFAT, Ustadz Alhaji Abdullahi Akinbode, dan Dr Ramoni Tijani dari Alifathiaquareeb Islamic Society of Nigeria.
Kelahiran sang bayi pun memberi berkah bagi tetangga sekampung. Pedagang tumpah ruah menjual berbagai souvenir terkait bayi tersebut, mulai dari kaos, tasbih, dan foto bayi tersebut.

Tak heran bila kelahiran bayi tersebut dianggap kontroversi sebagian pihak. Sebagian pihak berkata mustahil, tapi sebagian lainnya menganggap kejadian tersebut adalah kuasa Tuhan, dimana tak ada yang mustahil bagi-Nya.

Bahkan, seorang dokter dipecat gara-gara mengatakan kejadian tersebut adalah hoax alias berita bohong. Padahal saksi, media dan ibunya sendiri menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri.

Senin, 22 Oktober 2012

Disaat Suamiku Dalam 'Kekurangan'

Menjadi seorang ibu dirumah, merangkap manager pribadi dari para suami, memang bukanlah pekerjaan mudah bagi seorang istri. Perlu banyak tenaga, ketelatenan dan persediaan sabar yang cukup untuk tetap stabil mengatur keuangan apalagi jika memang kenyataan tengah menempatkan kita ditengah kekurangan. Seribu satu pemikiran yaitu campuran dari ketelitian, kreativitas, keuletan, kepuyengan dan rasa syukur di tampilkan demi tetap berputarnya ekonomi keluarga.

Memang, siapa yang dapat dengan mudah berkompromi dengan perut yang lapar?. Batin kita pun pasti tidaklah tega ketika harus mendengar rintihan suara kelaparan dan kekurangan dari anak- anak kita. Namun, marah, protes apalagi sampai memaki suami, tidaklah akan mempermudah jalan keluar, malah akan semakin menambah masalah, dan dosa pun pasti tercatat untuk kita.

Bersabar, memang bukan hal yang mudah. Dan akan terasa lebih berat terutama bila seorang istri hanya selalu dan selalu mengingat kekurangan dan kejelekan suami serta alpa nya rasa syukur terhadap apa yang telah susah payah seorang suami perjuangkan. Dan, cukuplah hadits Rasulullah shollallohu `alaihi wassalam berikut menjadi nasehat untuk kita para istri,

"Saya melihat neraka yang tidak pernah aku lihat seperti hari ini. Dan saya melihat penghuni terbanyak dari kalangan wanita." Mereka (para sahabat) bertanya, "Kenapa wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Karena pengingkaran mereka." Beliau ditanya, "Apakah karena ingkar kepada Allah?" Beliau bersabda, "Mereka membangkang dan mengingkari kebaikan suami. Jika engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka sepanjang tahun, lalu ia melihat darimu sesuatu (yang tidak disukai), maka ia berkata, saya belum pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.・ (Riwayat Bukhari)

Allah akan tersenyum ketika melihat seorang istri yang selalu mendampingi suami tidak hanya saat suaminya bersuka cita. Mulianya seorang istri justru terlihat ketika dia pun setia mendampingi di saat suaminya berduka atau ditimpa kesusahan. Keteduhan jiwa sang istri akan tampak nyata ketika dia berusaha menghiburnya, dan mendorongnya untuk kembali bersemangat. Kalau bukan anda, siapa lagi. Itulah sebuah pelajaran berharga yang dicontohkan Ummul Mukminin Khadijah, yang berusaha menghibur dan menenangkan hati Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam ketika pertama kali menerima wahyu.

Memanglah seorang laki- laki diciptakan kuat untuk menghadapi tantangan yang lebih berat di luar. Merekapun dilengkapi Allah dengan rahmat logika yang lebih kuat. Namun begitu, mereka tetaplah manusia biasa. Suamipun kadang diuji dalam pekerjaannya. Misalnya usahanya bangkrut, dan orang-orang yang dulu menjalin hubungan kerja sama dengannya, banyak yang meninggalkannya. Bisa juga ia diuji dengan suatu penyakit yang cukup parah, sehingga banyak orang meninggalkannya. Sebagai seseorang yang digambarkan sebagai separuh jiwanya, seorang istri yang baik dan setia, akan tetap menemaninya, dan tidak meninggalkannya di saat orang lain berbuat demikian terhadapnya. Sebagaimana yang dialami Nabi Ayyub alaihis salam

Nabi ayub dahulunya kaya raya, tapi Allah kemudian mengujinya dengan kemiskinan dan penyakit. Namun sang istri tetap setia dan tak kenal penat, meladeni nabi Ayub yang sedang sakit itu dengan segala kasih mesra dan dengan bersusah-payah. Segala kesakitan yang diderita Nabi Ayub, seakan-akan dia sendiri ikut menderitanya pula. Nabi Ayub tetap dihibur dan diladeninya. Hal ini  menunjukkan keimanan seorang isteri yang kuat dan teguh. Hari- hari mereka selanjutnya penuh dengan penderitaan, bahkan melonjak lagi, lebih tinggi dan lebih hebat. Penghinaan dan ejekan pun datang dari orang-orang bekas kawan dan temannva dahulu ketika Beliau masih kaya raya.

Mereka bukan kasihan dan datang menolong, tetapi mereka keberatan bila Nabi Ayub dan isterinya tetap berada di rumahnya dan bertetangga dengan mereka. Mereka bukan hanya merasa jijik saja melihat Nabi Ayub, tetapi juga takut kalau-kalau penyakitnya yang hebat itu dapat menular kepada mereka. Dengan tidak menaruh perasaan sedikitpun, mereka mendatangi istrinya dan berkata: Kami takut kalau penyakitnya Ayub berpindah kepada anak-cucu kami, sebab itu keluarkanlah Ayub dari sini atau kami akan mengeluarkannya kalau engkau tidak mau mengeluarkannya.

Mendengar ucapan yang kasar dan menyayat perasaan itu, sang isteri yang setia itu tetap tabah dalam tangisnya. Dia mengeluarkan segenap tenaga yang ada padanya, untuk memangku suaminya dan membawanya ke luar kampung dan tinggal di sebuah pondok yang sudah ditinggalkan orang. Di sanalah Nabi Ayub beserta isterinya menanggungkan derita lahir dan batin, dengan penuh kesabaran dan keimanan yang tidak pernah putus.

Untuk penghidupannya, sang istri terpaksa bekerja memotong-motong roti pada seorang pedagang roti. Setiap petang dia pulang menjumpai suaminya, dengan membawa beberapa potong roti yang dihadiahkan orang kepadanya. Tetapi setelah orang ramai tahu, bahwa itu adalah isteri  Nabi Ayub, maka pedagang roti itupun tidak mau dia bekerja lagi sebagai tukang potong roti, karena kawatir jika penyakit Ayub itu menulari roti yang akan dijualnya.

Kerana tidak ada lagi pekerjaan dan makanan, maka beberapa hari lamanya, baik Nabi Ayub dan istrinya tidak makan dan minum sedikitpun. Dan ketika mereka sudah tidak tahan menahan lapar dan dahaga, lalu sang istri minta izin kepada Nabi Ayub untuk pergi  berikhtiar mencari makanan dan minuman. Tidak lama kemudian dia pulang kembali dengan membawa sepotong roti dan air minum.

Setelah Nabi Ayub melihat sepotong roti segar yang dibawa isterinya itu, nabi Ayub mengira bahwa isterinya sudah menjual kehormatan dirinya untuk mendapatkan sepotong roti itu. Lalu sang istri menceritakan kepada Nabi Ayub, bagaimana caranya ia mendapatkan roti itu: Aku bukan menjual kehormatan diriku, aku berlindung diri kepada Allah dari segala perbuatan yang menodai diriku. Roti ini aku dapat dengan menukarkan rambutku yang panjang.

Melihat kejadian itu, Nabi Ayub sangat sedih hatinya, lalu dia menangis, bukan menangisi nasibnya, tetapi menangisi rambut isterinya, karena diantara yang paling menarik hatinya terhadap isterinya adalah rambutnya yang panjang.

Maka Berkatalah sang istri: Janganlah engkau menangisi rambutku yang sudah hilang. Rambut itu akan tumbuh kembali dan mungkin akan lebih indah dari yang sudah hilang itu. Demikianlah katanya menghibur suaminya. Mendengar jawapan isterinya itu, Nabi Ayub merasa senang hatinya. Dia kembali bersyukur, bertasbih, bertakbir memuji-muji Allah.

Karena keimanannya kepada Allah dan rasulNya, rahmat Ilahiyah pun akhirnya turun kpd Ayyub dan juga kpd istrinya,  yg tidak meninggalkan beliau ketika sakit dan tertimpa musibah.Allah mengembalikan kekayaan dan kesejahteraan kepadanya, seperti semula. Sungguh Allah merahmati istri nabi Ayub, Dan memuliakannya atas kesabarannya bersama suaminya dan membimbingnya kpd kemanisan taat dibawah naungan keridhoan Allah ta`ala.

Sungguh, kisah diatas adalah sarat dgn pelajaran berharga dan ibrah bagi para istri yang memiliki hati nurani, bahwa dunia adalah ladang akhirat. Selain itu, dalam menemani suami tentulah kita perlu untuk melatih diri mengendarai kendaraan sabar, tidak berkeluh kesah atas musibah yg menimpanya, bersungguh2 dalam melaksanakan hak Allah pada dirinya, dan tdk marah terhadap qadha dan takdir yg terjadi.

Percayalah, ketika para suami kita memiliki kelebihan rejeki, Insyaallah akan diberikan kepada kita nantinya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Lihatlah betapa merekapun telah menghabiskan banyak waktunya untuk keluarga, maka untuk siapa lagi mereka memperjuangkan nafkah keluarga kalau bukan untuk kita para istri dan anak- anak kita?

Percayalah bahwa dunia ini memang berputar. Mungkin saat ini kita di bawah, tapi bisa saja suatu saat kita diatas. Dan ketika kita dibawah, itulah justru kesempatan yang diberikan Allah untuk menunjukkan jati diri kita, kualitas kita sebagai seorang istri yang senantiasa mendampinginya. Sehingga kettika tiba waktunya kita harus berada diatas, kepercayaan suami atas kita insyaAllah tidak akan tergantikan.

Ketika jiwa kita masih berontak dengan berbagai perasaan was- was, maka yakinlah, bahwa semua di dunia ini, mempunyai waktu sendiri- sendiri atas mulai atau berakhirnya sesuatu, pun demikian insyaAllah dengan semua kekurangan yang ada pada kita. Asal kerja keras dan tawakkal tidak kita pangkas, maka Allah akan selalu menolong hamba- hambanya.  Banyak-banyak bersyukur, Insyaallah Allah akan menambah nikmat-Nya. Sesekali ada baiknya kita melihat ke bawah, karena betapa banyak orang yang hidupnya jauh lebih susah dibandingkan kita sekarang.

Wahai Wanita, Kaulah Pondasi Rumah Tanggamu, maka Kuatkan Imanmu

Wahai para wanita, dalam kelemahan fisik dan halusnya perasaanmu, namun tiada terperi kekuatanmu dalam rumah tangga. Kau lah pondasi rumah tanggamu sendiri, yang jika kau lalai, maka bangunan rumah tangga itu akan roboh dan menimpa seluruh keluargamu. Maka hentikan tindakan egoismu, yang mengutamakan kebahagiaanmu sendiri. Percayalah, melayani bukan berarti menjadikan kau pelayan, namun berarti adalah memuliakanmu sebagai wanita yang berbudi dan berakhlak mulia.

Jangan umbar tangisanmu, walaupun kau berhak untuk menangis. Karena jika kau merasa susah terhadap sesuatu, maka bukan hanya dirimu yang akan berduka. Lebih- lebih para suami yang akan lebih merasa karena kewajiban mereka yang memang harus membahagiakanmu. Sampaikan saja seluruh keluh kesahmu kepada yang Maha menyelesaikan dan maha mempunyai jalan keluar, Allah subahanahu wata`ala.

Jangan banyak meminta, walaupun dalam hal hakmu sekalipun jika memang sudah sedemikian sulit suamimu berjuang untuk keluarga.Ringankan bebannya walaupun sedikit. Jangan beratkan tanggung jawabnya walaupun hanya sekedar sikap burukmu yang hanya sesaat.

Bayangkan bagaimana suamimu harus menjawab pertangungan jawabnya kepada Allah atas sebuah ketidakberdayaannya dalam mendidikmu ?. hentikanlah sikap lalaimu sekarang juga.

Jangan banyak mengeluh, sampaikan saja kekurangan dan protes yang ada pada diri suamimu dengan halus, sehalus kau ingin diperlakukan olehnya. Karena rumah tangga adalah tentang komunikasi dan bekerjasama, dan bukan ajang tuntut menuntut, apalagi merinci kekurangannya. Seperti halnya kaupun tak ingin hanya dilihat dari sisi kekuranganmu saja bukan?

Jangan perlihatkan sakitmu kepada sembarang telinga. Karena tiada manusia yang bisa seratus persen dapat dipercaya. Maukah kau saat ternyata orang yang kau percaya justru memanfaatkan sesuatu yang telah kau ceritakan dan kemudia menusukmu dari belakang. InsyaAllah tidak ada yang lebih mengasihimu kecuali Tuhanmu. Maka sampaikan kepadanya segala keluh kesah dan sakitmu, kepadanya, maka akan kau temukan sejatinya obat batinmu yang luka.

Wahai para wanita, dalam kelemahan fisik dan halusnya perasaanmu, namun tiada terperi kekuatanmu dalam rumah tangga. Kau lah pondasi rumah tanggamu sendiri, yang jika kau lalai, maka bangunan rumah tangga itu akan roboh dan menimpa seluruh keluargamu. Maka hentikan tindakan egoismu, yang mengutamakan kebahagiaanmu sendiri. Percayalah, melayani bukan berarti menjadikan kau pelayan, namun berarti adalah memuliakanmu sebagai wanita yang berbudi dan berakhlak mulia.

Maka kuatkanlah batinmu sekuat yang kau bisa, karena keluargamu membutuhkanmu untuk menguatkan mereka. Dan jika semua sudah diluar kemampuanmu, maka jangan pernah bersandar kepada manusia dalam menguatkan dirimu sendiri. Percayalah, saat kau melayani keluargamu karena Allah, maka Allahpun tak akan menyia- nyiakan mu, dan kau akan lebih terlayani oleh kebaikanNya. InsyaAllah...

Kuserahkan Putriku Kepadamu [Renungan Laki-Laki]

Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami, orang tuanya. Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan keadaan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua. Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga. Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian.
Dan waktupun berlalu...

Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik. Betapa bangga kami memilikinya. Kami berpikir, betapa cepat waktu berlalu, dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini. Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya, Namun sebagai orang tua, siapa yang dapat berpisah dari anaknya. Putri kesayangannnya.

Tapi..
Hari ini, akhirnya datang juga. Saat dimana kami harus melihatnya terbalut dalam pakaian cantik, yaitu gaun pengantinnya. Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa. Dan sesudah ijab kabul ini, kau lah kini yang menjadi penjaganya. Menggantikan kami. Mari ikatkan tanganmu kepadanya. Waktu akhirnya memaksa kami berpisah dengannya. Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar dikenalnya, sedangkan kami adalah orang tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya. Namun, tak ada sama sekali kemarahan kami atas dirimu, menantuku. Namun ijinkan kami sedikit meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan kami, karena harus mengikutimu. Kamipun tak akan protes kepadamu, karena mulai hari ini, dia harus mengutamakan kau diatas kami.

Tolong, jangan beratkan hatinya karena sebenarnya pun hatinya telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu. Seperti hal nya anak yang ingin berbakti kepada orang tua, pun demikian dengannya. Kami tidak keberatan apabila harus sendiri, tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan menolong kami dimasa tua. Kami menikahkanmu dengan anak gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma, kami hanya memohon untuk dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan.

Jangan sakiti hatinya, karena hal itu berarti pula akan menyakiti kami. Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga, untuk menjadi penopang harapan kami dimasa depan, untuk mengangkat kehormatan dan derajat kami. Namun kini kami harus menitipkannya kepadamu. Kami tidaklah keberatan, karena berarti terjagalah kehormatan putri kami. Jika kau tak berkenan atas kekurangannya, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, mohon jangan sakiti dia, sekali lagi, jangan sakiti dia.

Suatu saat dia menangis karena merasa kasihan dengan kami yang mulai menua, namun harus sendiri berdua disini, tanpa ada kehadirannya lagi. Tahukah engkau wahai menantuku, bahwa kau pun memiliki orang tua, pun dengan istrimu ini. Disaat kau perintahkan dia untuk menemani orang tuamu disana, pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati istrimu? Dia mengorbankan egonya sendiri untuk tetap berada disamping orang tuamu, menjaga dan merawat mereka, sedang kami tahu betapa sedih dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri, harus sendiri. Sama sekali tiada keluh kesah darinya tentang semua itu, karena semua adalah untuk menepati kewajibannya kepada Allah.

Dia mementingkan dirimu dan hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh. Jujur, sedih hati kami saat jauh darinya. Namun apalah daya kami, memang sudah masa seharusnya seperti itu, kau lebih berhak atasnya dari pada kami, orang tuanya sendiri.

Maka hargailah dia yang telah dengan rela mengabdi kepadamu. Maka hiburlah dia yang telah membuat keputusan yang sedemikian sulit. Maka sayangilah dia atas semua pengorbanannya yang hanya demi dirimu. Begitulah cantiknya putri kami, Semoga kau mengetahui betapa berharganya istrimu itu, jika kau menyadari.

Alhamdulillah, Aku Dikaruniai Pendamping Secantik Kamu

Subhanallah, Sungguh seorang wanita adalah cantik. Kecantikan seorang istri mengisikan kekosongan keteduhan dalam jiwa dan hati suami. Dia adalah peneduh yang tiada dapat terbeli dengan hitungan rupiah, kecuali hanya dengan kemuliaan sebuah mahar.


 Kecantikan seorang istri bukan hanya terletak di atas sebuah kulit ari. Lebih dalam lagi, makhluk yang berada disekitarnya pun dapat merasakan kelembutan anugrah Allah yang ada dalam calon bidadari surga itu.Dia terpancar dalam Keikhlasan pengabdian, keteduhan jiwa, kelembutan hati, tunduknya mata, halusnya ucapan, serta keindahan perilaku. Kecantikan seorang istri terletak dalam imannya. Dia sadar dan mengerti untuk apa dia hidup, dan dia mengerti mengapa dan kepada siapa dia harus mengabdi.

Kecantikan seorang istri terletak pada lidahnya, yaitu ketika dia dapat meredam galau, amarah dan kesedihan sang suami dengan kata- kata indah yang menyejukkan hati. Kebutuhan batin akan ketenangan sang suami dalam hebatnya deraan cobaan hidup telah terpenuhi. Dan semua terasa istimewa ketika hal itu justru didapatkannya dari separoh jiwanya yang sangat mengerti, bahkan mungkin dari pada dirinya sendiri. Kecerdasan belahan hatinya tersebut dalam mengatur kata dan kepintarannya dalam membaca situasi hati sang suami agar selalu tenang, menjadikannya "hadiah" yang tak ternilai. 

Kecantikan seorang istri adalah dari penerimaannnya. Keridhoaannya terhadap apa yang digariskan Allah sang maha pengatur dalam menerima suami apa adanya, serta bagaimana dia merawat serta telaten dalam menyiasati kekurangan sang suami agar tersimpan rapi hanya sebagai aibnya saja, menjadikannya penasehat kepercayaan sang nahkoda rumah tangga.

Kecantikan seorang istri terletak pada tangannya. Dengan tuntunan hati yang hanya karena Allah, dia menjadikan tangannya bukan hanya sebagai pemegang kekuasaan dan ratu dirumah, namun dia juga dapat merengkuh semua yang ada didalamnya, dalam kedamaian yang tak dapat terukur dan terbeli dengan apapun.

Kecantikan seorang istri terletak di matanya. Kelembutan pandangan saat berada diantara keluarga dan atau ketika dia berhadapan dengan sesama makhluk menjadikan dia peneduh serta perwujudan kasih sayang Allah yang maha rahman. Kecantikan seorang istri terletak pada seberapa besar dia dapat menjaga rasa malunya. Dia tahu caranya menutup aib yang memang sudah tertutup rapi disimpan oleh Allah. Dia paham caranya agar tidak merusak kecantikannya sendiri dengan kata- kata kasar dan rendahan. Dihindarinya membuat mati rasanya sang suami dengan semua kerewelan dan tuntutan yang tidak wajar. Disimpannya dengan rapi karunia bakat genit, kemolekan tubuh dan kemanjaan sikap dan dipersembahkan kepada yang paling berhak yaitu suami. 

Kecantikan wanita terletak dalam kebijaksanaannya. Seorang istri memang mempunyai kodrat sangat brlebihan dalam mencintai dan membenci, yang lantas kadang tidak mengenal  pertengahannya, namun dia masih bisa bersikap dengan santun dalam logika. Dunia semakin damai saat dia tidak mengumbar air mata dengan dalih kodrat wanita. Tapi laporan kepenatan hanya teruntuk kepada sang maha menyelesaikan.

Kecantikan seorang istri terletak dalam kesabarannya. Dia mendidik diri agar tidak menjadi sebagai sebuah cobaan bagi keluarga, khususnya sang suami. Kesabarannya menuntunnya untuk tidak mengumbar amarah dan kerapuhan perasaan disembarang telinga. Kesabarannya juga terwujud dalam kesehariannya, yang menjadikan hari- hari adalah berkah untuk sang suami. Mengalahnya adalah untuk ketenangan, dan kemenangannya adalah untuk kebahagiaan, bukan hanya untuk diri dan sesamanya, namun juga untuk semua makhluk yang ada disekitarnya. Menjadi pelayan bagi sang suami adalah sebuah keridhoaan, dan istri yang "cantik" sangat menyadari bahwa dirinya akan terlayani oleh kebaikan Dari Allah sebagai upahnya.

Kecantikan seorang wanita terletak pada kejujurannya. Ketepatan kata- kata dengan kenyataan tanpa harus menyuguhkan konflik baru menjadikannya cantik dengan jujur, sangat alami dan apa adanya.

Subhanallah betapa wanita itu indah. Dan kecantikan abadi sang istri itu adalah tentang jiwanya. Keikhlasannnya mengabdi kepada suami hanya karena Allah yang tercermin dalam fisik, tutur kata, sikap, dan perilaku. Bahkan Allah pun tersenyum melihat seorang hambanya yang sedemikian cantik sehingga dia pantas dikategorikan sebagai bidadari surga kelak. Kecantikannya menuntun sang suami dengan sadar dan sepenuh hati berkata " alhamdulillah, aku bersyukur mempunyai istri secantik dirimu"

Subhanallah, Sungguh Merdu Suaramu..

Wanita, makhluk yang sangat indah, yang tercipta dari sebuah kuasa yang Maha indah.
Wanita sesuai dengan kodratnya yang selalu lekat dengan sejuta pesona yang dapat membawa siapapun masuk dalam kefanaan yang terindah. Wanita puing kesejatian kemegahan surga yang akan membahagiakan, mendamaikan bahkan melenakan siapapun yang melihat dan kemudian mengenalnya. Maha suci Allah, sang maha pencipta hambanya yang bernama Wanita. Keindahan wanita itu salah satunya terpancar dari suaranya. Dan Lekatnya sebuah keindahan suara dalam diri wanita, menjadikan dia lebih dari makhluk yang diberi nama laki- laki.

Canda tawanya yang begitu renyah dan menggemaskan akan menimbulkan rindu bagi hati yang tergoda. Kelembutannya seperti menyihir siapapun yang ikut mendengar. Nada kemaanjaannya, menambah gairah laki- laki untuk semakin melindunginya. Lekuk suaranya, bahkan sampai terbawa dalam hati dan perasaan.  Dan Bagai buluh perindu, suara halus mengalun manja menimbulkan ketertarikan bagi siapapun yang telinga mereka menyaksikannya. Seandainya saja saja kau sadar dengan semua keindahan suaramu dan apapun yang melekat pada dirimu itu. Dan kau tak akan membiarkan kesemuanya terserak dan dinikmati orang yang tidak berhak bagimu dan kemudian seakan terlihat murahan. Lihatlah, betapa sebuah mutiara pasti tak akan terbuang dijalan. Begitu rapi tersimpan dan terbalut dengan iman.

Wahai wanita, Begitu besar pesona yang terkaruniakan untuk dirimu, sekalipun kau tak menilainya indah. Namun sadarilah, bahwa keindahan itu memanglah ada. Dan keberadaannya bukan hanya sekedar menjadi hadiah untukmu, tetapi pada sisi yang lain, juga menjadi cobaan bagimu. Bahkan Allah subhanahu wata`ala memberi peringatan kepada kaummu, untuk berhati- hati dengan satu sisi kelebihanmu itu, kelembutan suaramu, dengarlah..


 “Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma`ruf”.
[ Al Ahzab: 32 ]

Wahai wanita...
Takutlah engkau kepada Allah, dan berhati- hatilah. Bahwa dalam suaramu adalah memang tersimpan sebuah keindahan. Dan keindahan itu akan bermuara dimana, pada kebaikan ataukah maksiat, dirimu sendiri yang menentukan. Jika kau bertanya mengapa harus menghiraukan hal sepele dan remeh yang bernama menjaga suaramu?. Masyaallah, bahkan berapa banyak laki- laki di dunia ini yang sudah terlalu banyak kehilangan akal sehatnya karena godaan wanita?
Kemudian janganlah hanya kita menyalahkan kekurangan mereka, namun ada baiknya jika kita lebih menjaga untuk tidak memancing kekurangan mereka menjadi lebih kurang. Dan saat kau menjaga, semua yang kau miliki akan menjadi semakin dan semakin indah. Dan sebaliknya, betapapun indahnya dirimu saat ini, namun jika hanya murah saja kau tampilkan dirimu diluaran sana, atau kau jadikan dirimu umpan bagi setiap laki- laki yang hanya akan gratis melihatmu terpampang begitu saja, maka nilai keindahan itu akan benar- benar hilang, dan hanya akan sekedar selesai dalam nilai lumrah. Kau adalah mahal, dan termahalkan, jika kau menjadikan dirimu terhormat dan terlalu mahal untuk hanya sekedar terendahkan. Maka hargailah dirimu dengan segenap keindahan yang memang bukan milikmu. Ya, saat ini jika kau mengira semua itu mungkin milikmu, tapi bukan. Sekali lagi bukan, pemilik yang sebenarnya akan setiap saat meminta kembali kepadamu, sesuatu yang telah dititipkannya kepadamu. Dan tentu saja lengkap dengan sepaket pertanggungan jawabmu atas perlakuanmu terhadap sesuatu milikNya tersebut.

Arti Indah 'Melayani' [untuk Wanita]

Disaat wanita telah memasuki gerbang pernikahan, maka Allah akan menyediakan kesempatan bagi kita, untuk menjadi pribadi yang indah, bahkan jauh sangat lebih indah.
Dan sungguh, menjadi istri adalah sebuah keindahan yang tidak semua orang akan merasakan kesemua itu. Dan keindahan itu akan terasa sangat lebih indah saat kita dapat dari dalam hati menyadari dan ikhlas karena Allah tentang sebuah melayani.
Lihatlah betapa indahnya dirimu dengan melayani, senyummu tampak sumringah karena ingin seseorang yang kau layani akan merasa terdamaikan oleh keadaan karena adanya dirimu. Walau dalam bagaimanapun adanya keadaanmu sendiri.

Lihatlah betapa damai dirimu dengan melayani. Kau berikan jatah pikiran dan luasnya dadamu yang memang kadang sudah terasa sesak, demi kebahagiaan suami yang kau layani. Mengerti bahkan saat beliau tidak mngerti keadaan beliau sendiri, mendengarkan keluh kesah beliau, merangkul semua kondisi kacau balaunya beliau lengkap dengan semua kenegatifan sikap yang saat itu ditampilkan kepadamu. Manusia ajaib mana yang akan dapat begitu memaklumi keadaan dengan tetap tenang, selain seseorang yang memang tahu arti dari melayani dan meniatkan semua karena Allah?

Lihatlah betapa teduhnya dirimu dengan melayani. Dalam keadaan yang sudah tidak memungkinkan bagi batin sabarmu untuk bisa bersabar lagi, kau masih berusaha mengkontrol  semua kemanusiawianmu sebagai wanita kebanyakan yang menangis, memaki, manja pada keadaan dan lain sebagainya. Kesemua karena kesadaranmu untuk tidak ingin memberatkan hati suami yang kau layani.
Lihatlah betapa cantiknya dirimu dengan melayani, kau tampilkan dirimu begitu elegan didepan suamimu, karena perasaan yang tak ingin mengecewakan beliau karena acak- acakannya dirimu.

Lihatlah betapa lembut dirimu dalam balutan kata- kata yang indah, serta nada bicara yang santun saat melayani. Siapa di dunia ini yang tidak punya potensi untuk berteriak dan berlaku kasar? namun dengan kesadaran melayani, maka pilihanmu pun jatuh untuk bersikap sebaliknya demi kedamaian yang kau layani. Bukan sia- sia pada akhirnya, yakinlah bahwa titik akhir dari semua itu, adalah paling tidak keadaan yang akan berbalik melayani dan memuliakan dirimu. Di dunia ini, dimana sih manusia yang tidak suka dimengerti oleh orang lain, apalagi jika manusia tersebut adalah suami kita sendiri?

Lihatlah betapa telah menjadi sabar dirimu saat melayani, teredamlah kemarahanmu karena kesadaran atas diri bahwa melayani itu indah. Indah dalam membahagiakan orang lain, dan bahkan indah dalam mengindahkan dirimu untuk terlalu jauh dalam berdekatan dengan emosi. Keluh kesah memang kadang ada, namun tidak bertengger terlalu lama dan terhapuskan dengan keindahan kesadaran bahwa pada saat tersebut, Allah ridho terhadap kita. disudut lain dari hati, diri diam-diam berdoa bahwa semoga Allah menghapus dosa- dosa kita lewat kesakitan tersebut.

Lihatlah betapa dengan melayani, kau telah memberikan pelajaran berharga kepada para suami untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Dengan pelayananmu, maka akan tersibukkan hari- harinya untuk bersyukur kepada Allah atas karunia keindahan sepertimu. Subhanallah, betapa keajaiban dari kesadaran sebuah melayani, malah akan menjadikan diri kita mulia, bahkan lebih mulia dan terperbaiki. Dengan melayani kau menjadikan dirimu pantas untuk disayangi dan bahkan tidak terlalu pantas untuk disakiti. Dan bahkan semua manusia pasti hanya mempunyai satu hati untuk menyayangi, tidak lebih. dengan melayani kau menjadikan dirimu muara bagi suamimu, manusia tempatnya merasa kembali kerumah, untuk bisa merasa santai dan terdamaikan.

Melayani bukan menjadikan dirimu korban dan pihak yang selalu terkalahkan. Dengan melayani justru kau mengindahkan dirimu, dan menampilkan keadaanmu yang mungkin bakat itu tidak pernah kau sadari, bahwa kau bisa menjadi seindah itu. Benar- benar sebuah pendidikan diri yang sangat elegan dan berkelas.
Dan memanglah benar- benar indah jika sebuah pernikahan yang benar- benar ditujukan karena ingin beribadah kepada Allah. Sungguh benar ternyata bahwa dunia ini memang indah, dan seindah- indah perhiasan dunia adalah Wanita yang sholihah. Allah menjadikan kita indah dengan menjadi seorang istri, dan akhir dari sebuah niat adalah tergantung diri kita bagaimana menjadikan konsep keindahan itu untuk benar- benar menjadi indah. InsyaAllah...

Mengenal Lebih Jauh Wanita

Mengenal siapa itu Wanita ?

Wanita adalah mahluk yang mengedepankan perasaan dan mahluk yang penuh tanda tanya.
Mungkin jika anda sebagai pria membaca artikel ini akan penasara,
Tapi bagi anda sebagai wanita anda akan kaget ,mengenal seberapa hebatnya diri anda .
Silahkan baca dan pahami artikel ini ,dan ambil hikmahnya..

Kenapa saya membahas wanita, Karena saya seorang Laki-laki [hwehehehe..]
alasan lainnya adalah karena wanita manusia yang terlahir  lebih banyak di Dunia Ini
dibandingkan dari pada laki – laki di Dunia ini. [kLo ndak percaya Itung sendiri deeh..]

Contohnya yang simpeL adalah ,
Laki-laki lebih suka bicara langsung sesuai tujuannya, Alias To The Point.
sementara pembicaraan perempuan terputus-putus dengan keraguan dan perasaan.
Disebabkan serabut penghubung antara belahan otak kanan [ intuisi ]dan kiri [ logika ]
lebih sedikit pada perempuan. Sehingga ekspresi perasaan lebih mudah terjadi
pada Makhluk dari Genre Hawa atau perempuan.

Lalu Saya mengutip dari perkata'an Mario, yups Mario Teguh pasti ngertikan.

Sifat laki-laki sperti [ Ma'af ] Sperma, yaitu bersifat Egois, suka bersaing 
dengan ratusan juta sperma lainnya, Saling mengalahkan, saling sikut-sikutan 
untuk memenangkan Sel Telur. Sperma terus berjuang dengan istiqomah, 
itulah sebabnya Qodrat laki-laki adalah Pejuang, dan terkadang Egois.

Sedangkan Sifat wanita itu seperti Sel Telur, Dia diam-diam menggoda 
dengan sinyal-sinyal kimia elektris agar Sperma semakin "puyeng" ingin segera meraba, 
merasa dan meraga [Hwehehe..] demi trciptanya "Penyatuan" yg melahirkan kehidupan.
Itulah sebabnya bagaimanapun inginnya wanita, wanita tetap gengsi melangkah duLu.


Dan Inilah sebuah pendapat saya tentang Wanita :

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga [ lebih banyak ] dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar.
3. Wanita saksinya [ apabila menjadi saksi ]kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.

5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya.
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.


Penjabarannya Lebih Jelas sebagai berikut :

1.  Wanita auratnya lebih susah dijaga [ lebih banyak ] dibanding lelaki, karena wanita adalah gambaran ilmu, Yups diibaratkan gudang ilmu yang menyimpan banyak Rahasia yang tersirat untuk dipelajari. Itulah sebabnya auratnya [ rahasia ] lebih banyak dibandingkan Lelaki. Sedangkan Pria adalah gambaran Alam Semesta, tersurat memiliki sedikit titik aurat di tubuh. [Karena Aurat Laki-Laki sebatas antara Pusar dan Lututnya]


2.  Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah. Karena Setia Jengkal langkah seorang wanita tanpa seijin suaminya, itu mengandung butir-butir dosa.Itu pula yg juga terjadi di alam hakikat, karena itu pria mempunyai tugas membuka tabir yang menghijab antara Pria dan wanita.

3. Wanita saksinya [ apabila menjadi saksi ] kurang berbanding dengan lelaki dan wanita adalah yang Disaksikan bukan yang menyaksikan. Itulah sebabnya mengapa wanita tidak kuat bila didaulat menjadi saksi.
"Saksi yang menyaksikan" karena wanita adalah "yang disaksikan", saksiknya adalah pria.

4.
Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki. 
karena wanita simbol langit, lelaki simbol bumi. Wanita kodratnya sudah “Kaya”, 
sudah Allah titipkan dengan seluruh kekayaan, sebagai ni’matul alamin untuk sang Rahmatan’alamin.

5.
Wanita perlu Menghadapi "Kesusahan"  mengandung dan melahirkan anak.
wanita adalah makhluk ciptaan Allah yang paling terindah dan sempurna. 

Seluruh Jiwa dan Raganya nya disiapkan untuk “Pengabdian” kepada Allah 
melalui sang Imam [ Pemimpin ] yaitu pria yang dititipkan amanat dirinya.

6. Wanita Wajib ta'at kepada suaminya.
Iaa, hampir sama dengan ulasan no 2 dan uluasan akhir pada no 5.
Karena makmum [ Istri ] memiliki sang Imam [ Suami ] sebagai pemimpinnya.

7. Talak terletak ditangan Suami bukan istri.
arti dari kalimat ini adalah tak lain untuk mengingatkan sang suami
dalam berkata-kata disa'at emosi melanda dirinya. karena perkata'an yang sepele yang berbau "Talak" sudah dikategorikan sebagai talak 1.
Contohnya : "Lebih baik kita berpisah saja" dalam sebuah pertengkaran biasa.

Surat Untuk Calon Istriku

Assallammuallaikum wr.wb
Untuk Diyah, calon Istriku..
Tangan ini mau menulis sesuatu tentang apa yang ada di lubuk hati ku. Aku mulai bertanya-tanya apakah aku sudah seharusnya mulai mencari sebagian diriku yang hilang.
Bukanlah niat ini disertai oleh nafsu tetapi atas keinginan seorang muslim mencari sebagian agamanya. Sering kali aku mendengar bahwa ungkapan seorang yang berkata.

“Kau Tercipta Untukku..”

Aku awalnya kurang mengerti apa sebenarnya arti kalimat itu,karena di liputi oleh hawa nafsu. Rahmat dan hidayah Allah yang diberikan kepada diriku,baru saat ini aku mengerti bahwa pada suatu hari nanti aku harus mengambil satu Tanggung Jawab menjadi seorang Imam [ Pemimpin ] yang memang diciptakan khusus untuk kaumku [ Para Lelaki ], yaitu Dirimu [Wanita ]. Aku mulai mempersiapkan diri dari segi fizkal, spiritual dan juga intelektual untuk “Bertemu” denganmu nanti.

Aku mau pertemuan kita yang pertama aku kelihatan “sempurna” di hadapanmu, meskipun pada hakekatnya masih banyak lagi kelemahan dan kekurangan pada diriku ini. Aku mencoba mempelajari arti dan hakikat tanggung jawab yang harus aku wujudkan ketika dipertemukan dengan dirimu.
Aku coba membatasi hubungan pembicaraan dengan wanita lain yang hanya dalam lingkaran urusan penting karena aku risau aku menceritakan rahasia diriku kepadanya karena seharusnya engkaulah yang harus mengetahuinya kerana dirimu adalah “Sebagian Dariku” dan hak bagimu untuk mengetahui segala lahir dan batin diriku ini.

Apabila aku memakai kopiah, aku disangka ustad. Diriku memakai jubah, disangka syeikh. Lidahku mengajak manusia ke arah makruf disangka dai. Bukan itu yang aku pinta karena aku hanya mengharapkan keridhoan Allah. Yang aku takuti, diriku mulai didekati oleh wanita karena perawakanku dan perwatakanku. Baik yang indah berjilbab atau yang ketat bert-shirt, semuanya singgah disisiku. Aku risau imanku akan lemah, Diriku tidak dapat menahan dari fitnah ini.

Rasulullah S.A.W pernah bersabda :

“Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah yang lebih bahaya untuk seorang lelaki melainkan wanita.”

Jiwa remaja ku ini mulai mencari cinta menjelma dan kehadiran wanita amat terasa untuk berada di sisi. Setiap kali aku merasakannya, aku mengenangkan dirimu.
Di sana engkau setia Menunggu diriku, tetapi di sini aku curang kepadamu andai aku bermain dengan cinta fatamorgana. Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora kejantananku disamping aku mengajukan sendiri doa diperlindungi diri.

Bukan harta, rupa dan keturunan yang aku liat dalam mencari dirimu. Cukuplah agama sebagai pengikat kasih antara kita. Saat di mana aku akan Melamarmu, akan ku lihat wajahmu sekilas agar tercipta keserasian diantara kita kerana itu pesan Nabi kita. Tidak perlu alis mata seakan alis mata unta, wajah bersih seakan putih telur ataupun bibir merah delima tetapi cukup cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan dan akhlak seindah budi.

“Nikahilah wanita karena empat perkara” keturunan, harta, rupa dan agama. Dan jika kau memilih Agama engkau tidak akan menyesal.”

Jika aku dipertemukan dengan dirimu, akan ku jaga perasaan kasih ini supaya tidak tercurah sebelum masanya. Akan ku jadikan syara’ sebagai pembatas diri kita. Akan ku jadikan Akad Nikah itu sebagai cap Halal untuk mendapatkan dirimu. Biarlah kita mengikuti nenek moyang kita, Nabi Adam dan Siti Hawa yang bernikah sebelum disatukan agar kita dapat menikmati kenikmatan Pernikahan yang menjanjikan ketenangan jiwa, ketenteraman hati dan kedamaian batin. Doakan diriku ini agar tidak berputus asa dan sesaat dalam misi mencari Bekal untuk menafkahimu dengan sesuatu yang Halal, dan akan melengkapkapi sebagian agamaku.


Dari Aku, calon suamimu..
Ya Allah..
Jika dia benar untukku..
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku..

Jika dia bukan milikku..
Damaikanlah hatiku..
Dengan ketentuan-Mu..
Dialah permata yang dicari..

Selama ini baru kutemui..
Tapi ku tak pasti rencana Ilahi..
Apakah dia kan kumiliki..
Tidak sekali dinodai nafsu..

Akan kubatasi dengan syariat-Mu..
Jika dirinya bukan untukku..
Redha hatiku dengan ketentuan-Mu..
Ya Allah..
Engkaulah tempat kubergantung harapanku..
Kuharap diriku sentiasa di bawah rahmat-Mu..

Jangan Nilai Orang Lain Dengan Keahlian Kita

Ada seorang pemuda yang mendapatkan gelar kesarjanaannya ditugaskan untuk melakukan penelitian ke sebuah desa. Untuk menuju desa tersebut ia harus melewati sebuah sungai yang lebar dan dalam.

Dia mencari perahu yang bisa membwanya menyeberangi sungai. Pada kesempatan itu, ia berjumpa dengan seorang kakek tua yang sedang duduk beristrirahat diatas perahunya. Ia meminta kakek itu menyeberangkannya dengan perahunya. Setelah bernegosiasi cukup lama, akhirnya dicapai kesepakatan. Pemuda itupun naik keatas perahu.

Sepanjang perjalanan terjadi percakapan yang diwarnai dengan pertanyaan-pertanyaan dari pemuda itu, " apakah kakek bisa berbahasa inggris?"

Sambil mendayung si kakek menjawab , " tidak bisa, nak."

Kalau begitu kakek telah kehilabgan 1/5 bagian dari kehidupan ini, kata pemuda tersebut. Merasa dirinya pintar, pemuda itu beryanta lagi, " apakah kakek bisa menggunakan komputer?"

Jawaban yang sama keluar dari mulut kakek itu.

Dengan rasa sangat bangga terhadap dirinya, pemuda itu terus melancarkan pertanyaan, " apakah kakek mengerti ilmu akuntansi?"

Lagi-lagi si kakek menjawab, " tidak tahu, nak."

Sayang sekali , kek....kakek telah menyia-nyaiakn kehidupan ini. Bahkan , kakek sebenarnya telah kehilangan 3/5 bagian dari kehidupan ini, " ujar pemuda tersebut.

Percakapan terhenti, suasana menjadi hening. Tidak lama kemudian angin timur tertiup, makin lama makin kencang, perahu itu terombang-ambing oleh angin dan gelombang. Pemuda itu terlihat mulai gelisah.

Melihat hal itu, si kakek lalu bertanya kepada pemuda tersebut, " Nak, apakah kamu bisa berenang?"

" Tidak , kek. Saya belum pernah belajar berenang, " jawab pemuda itu dengan wajah pucat. Kemudian si kakek berkata lagi, " kalau begitu , kamu akan segera kehilangan 5/5 bagian (100%) dari hidup ini."

Kamulah Tulang Rusukku

Dada ini longar bila tanpa penyangga, dada ini akan terasa terhimpit bila tulang yang
ada tak mampu menopang desah nafas.
Itulah tulang rusuk, tulang rusuk suami ada pada istri dan istri sebagai penopang [Penyeimbang] kehidupan suami.
Jadi, Tak lantas Menuruti Amarah bila rusuk itu [Istri] kemudian susah untuk diluruskan.

Dan tak harus jenggah bila suami tak jua segera meluruskan.Yang dibutuhkan
adalah Saling mengerti, kesabaran dan saling memberi waktu untuk mengerti.
Itulah hakikat cinta sejati pasangan suami-istri dalam sebuah Pernikahan.

“Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Lalu Tuhan
mengambil rusuk dari Adam bagian dada sebelah kiri, dari yang paling bengkok.
dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang
dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati”.

Inilah sebuah cerita tentang penjelasan diatas.

Putra dan Putri duduk di ruang tamu pagi itu, meraka adalah pengantin baru yang sedang diselimuti bunga-bunga cinta. Didalam tengah-tengah percakapan, lalu Putri bertanya kepada Putra tentang Hubungan Mereka.

Putri  : Putra, Aku mau Tanya sama kamu nih! Jawab Jujur ya ?!
            Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini ?
Putra : Kamu dong saying ?
Putri  : Menurut kamu, Aku ini siapa ?
Putra : [ Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti ] Kamu tulang rusukku!
Putri  : [ Hanya terdiam atas jawaban Putra yang baru saja didengarnya ]

Setelah menikah, Putra dan Putri mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat.
Iya hanya sesa’at saja, karena pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan di pekerja’an masing-masing.
Dalam kepenatan Suasana hidup yang semakin mendera. Hidup mereka menjadi membosankan dan Hambar.

Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian
dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar yang dipicu karena persoalan
Yang sepele, semakin hari pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran Putri lari keluar rumah.
Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak

“Kamu sekarang berubah!, kamu enggak cinta lagi sama Aku”

Putra yang mendengar perkata’an dari istrinya Putri, sangat membenci sikap ketidak dewasaan dari seorang Putri, Wanita yang dicintainya yang kini menjadi pendamping Hidupnya. Secara spontan balik berteriak dan membalas triakan dari Putri yang berada diseberang jalan.

“Aku menyesal kita menikah!, Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”

Tiba-tiba Putri menjadi terdiam, berdiri terpaku untuk beberapa saat.
Ia menatap suaminya Putra, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.

Putra menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tumpah,
ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali.
Dengan berlinang air mata, Putri kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya,
bertekad untuk berpisah dengan Putra.
.
“Kalau aku bukan tulang rusukmu.., biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah untuk mencari pasangan sejati
masing-masing”.

Lima tahun berlalu setelah kejadian tersebut. Putra tidak menikah lagi, tetapi berusaha untuk mencari tahu akan kehidupan Mantan Istrinya Putri. Dari berita yang didapatnya, Putri pernah ke luar negeri, dan menikah dengan orang asing dan sekarang telah bercerai, dan kini kembali ke kota asalnya. Putra yang tahu semua informasi tentang Putri, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, dan Putri tak menunggunya. Di tengah malam yang sunyi disaat Putra meminum secangkir kopi yang dulu sering ia nikmati bersama Putri, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Putri mantan Istrinya.

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu Di Bandara, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas yang terbuat dari kaca, mata mereka tak saling mau lepas untuk memandang satu sama lainnya.

Putra : Hai, Apa kabar?
Putri  : Baik, Hemmm..apakah kamu sudah menemukan tulang rusukmu yang hilang?
Putra : Belum.
Putri  : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut, Dan akan kembali sekitar 2 minggu lagi
Putra : Telepon aku kalau kamu sempat, kamu tahu nomor telepon kita berdua tak akan ada yang berubah.
Putri  : [ Sambil Tersenyum] Good Bye..

Seminggu kemudian setelah perjumpa'an dibandara itu Putra mendengar Berita tentang Putri, dimana Putri mengalami kecelakaan, dan meninggal dunia. Malam itu, sekali lagi Putra kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu karena Putri, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

“Terkadang kita melampiaskan kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai, dan
  akibatnya sering kali memperoleh akibat yang fatal”.

Dialah Istriku, Dialah Bidadariku

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sangat sungguh megah.
Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati
hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.
Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun pengantin adat yang khas jawa.
sedangkan pengantin pria dengan busana ala pangeran kraton yang gagah.
Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka
benar-benar pasangan yang serasi dan saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, dalam sebuah malam yang indah sang istri
berkata kepada suaminya yang sedang asyik melihat acara di tv.
“Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah bagus, yang aku beli
tadi sepulang dari tempat kerja tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan,”
katanya sambil menyodorkan majalah tersebut kepada Suaminya.

“Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut
dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia”. sambung sang istri.

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya
yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya.
mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.
Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa saja
yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.




 Keesokan paginya ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. tentang catatan pengamatan masing-masing.
yang telah difikirkan pada malam sebelumnya.

“Aku akan mulai duluan ya”, kata sang istri membuka percakapan.

Lalu ia mengeluarkan daftarnya, banyak sekali yang ditulisnya, ada sekitar 3 halaman.
Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya. Ia memperhatikan airmata suaminya mulai menetes dengan sendrinya di pipinya.

“Maaf, apakah aku harus berhenti?” tanyanya kepada sang suami.

“Oh tidak, lanjutkan” jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar dari catatannya. lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia kepada sang suami.

“Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu” tentang kekuranganku.

Dengan suara lembut perlahan suaminya berkata kepada Istrinya yang berada dihadapanya, menanti sebuah kata apa
yang akan dikatakan sang suami.

 “Aku tak mencatat sesuatupun di kertasku ini”.

“Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu.Engkau adalah dirimu sendiri,
 Engkau cantik dan baik bagiku.Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang, kau sempurna bagiku.
 Bagiku kaulah Istriku, bagaikan seorang Bidadari yang di anugerahkan tuhan
 kepadaku, untuk melengkapi segala kekurangan dalam diriku”.

Sang istri tersentak kaget dan merasa tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya.
Bahwa suaminya menerimanya apa adanya selama ini. Ia menunduk dan menangis.


Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.
Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?

Kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk. Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kita sayangi dan kita cintai.
Cinta hanya akan membawa kebahagian dan saling berbagi untuk memahami kekurangan masing-masing dan mencintai dengan apa adanya.


Cinta tak pernah menyakiti, yang sebenarnya adalah menambah kedewasaan dan cara berpikir kita untuk memandang hidup, sebagai karunia Tuhan yang terbaik..

'Senyuman', Hal Sepele Yang Berarti Luar Biasa

Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak. Dia memperkaya meraka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya. Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya. Tak seorangpun yang meskipun kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetap menjadi lebih kaya daripada manfaatnya. Dia menciptakan kebahagian di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa lelah, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi kesediahan dan penangkal alam bagi kesulitan. Namun dia tidak bisa di beli, dimohon, atau dipinjam, bahkan dicuri. Karena dia adalah sesuatu yang tidak berguna sebelum di berikan pada orang lain. Dan apabila pada menit terakhir kesibukan.

Di mana sebagian pelayan penjual menjadi terlalu lelah untuk memberi Anda senyuman, bolehkah kami meminta Anda meninggalkan seulas senyuman Anda?. Karena tak seorangpun yang begitu yang lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan!.

Membangun Kesetiaan Dalam Hati

Bagi Cowok, menggapai cinta dari cewek yang didambanya adalah harga mati.
setinggi apapun gunung pasti akan didaki..
Seluas apapun Samudera akan disebrangi..
Entah nanti resiko gak kuat atau tenggelam di  tengah jalan itu dipikir belakangan.
Yang penting semangat juang meraih cinta yamg tak terukur oleh apapun.

Sedangkan bagi Cewek, mendapatkan cowok yang ngayomi, dewasa, sabar,
menyenangkan, dan mampu menyejahterakan hidupnya secara lahir-batin.
Adalah ukuran yang sering didambakan Setiap cewak. Bahkan ada yang sederhana
 mengukur kriteria ini dengan berucap kata "Yang penting  materinya melimpah".

Jika cita-cita dari Cinta itu terwujudkan, maka ada yang mengukur pernikahan
adalah puncak kenikmatan dunia. Makanya malam pertama dianggap sangat sakral.
Tapi Dijaman Moderen dan serba canggih Ini, tidak sedikit juga yang gak sabar
untuk milih "Mencuri Start", Yups mencuri Star dan tentunya anda mengerti tentang apa yang saya maksut dengan "Mencuri Start" Tersebut. Jadinya malam pertama yang seharusnya Special, dan berkesan  dengan pasangan yang telah Sah, Hanya dijalani sebatas formalitas status, dan Tak ada kejutan sensasi. Hwehehe..



Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Perjalanan pasangan yang saling
mendambakan ini terus menghitung waktu menjalani kehidupan ini. Ternyata, jalan kehidupan tidak selalu di puncak kemesraan walau publik sering  melihat pasangan ini terkesan baik-baik saja. Jalan kehidupan demikian berliku, berkelok, berlubang, naik turun,  dan kadang membuat kita sering terjatuh dan terjatuh lagi. Hingga, kesetiaan yang menjadi slogan terucap saat pertama kali  berpegangan tangan bersumpah setia, menjadi sebuah kata kosong hilang rasa.

Ternyata godaan datang silih berganti. Namanya godaan, tentu terukur "lebih
baik" secara logika, dibanding pasangannya kini. Bagi cowok, biasanya "Baik" dimaknai dengan ukuran "Fisik". Sedangkan Bagi cewek, biasanya dimaknai dengan "Kemapanan".  Fisik tidak lagi secantik dan sesexy dulu, Kemapanan kadang hanya tinggal janji. Kita mengambil contoh, sangat mudah mendapatkan pesaing baru [Orang Ketiga] yang jauh lebih baik dari pasangan kita.

Masalahnya tinggal 2 hal yang terfikirakan, yaitu :

[1] Apakah penggoda itu mau dengan kita ??
[2] Apakah kita itu mau dengan penggoda itu ??

Sang penggoda akan datang makin banyak jika kita mempunyai kelebihan harta atau
kedudukan/jabatan atau status kebangsawanan atau profesi tertentu. Mudahnya ngomong sih "Ngapain sih menggoda, kalo gak dapat hasil apa-apa". Begitu juga kita akan mudah tergoda makala merasa Lebih dalam diri kita sendiri, entah itu cantik/ganteng, kaya, berpangkat, dan status superior lainnya.

Alasan kita membuka diri untuk penggoda pun bermacam-macam dalih. Ada yang karena tidak dipuaskan lagi dengan pasangan, ada yang terpaksa, dll. Tapi yang jelas banyak diantara kita yang aslinya bosan dengan pasangan. Manusia memang di-cap dari orok [Janin] punya sifat mudah bosan dan sulit berterima kasih, kecuali kepada orang-orang yang terpilih.

Bagaimana membangun kesetiaan?

1. Ada yang beralasan karena punya rasa cinta mati, yang tak lapuk atau pudar oleh kerut-kerut dikala tua nanti

2. Ada yang setia dengan alasan menghormati pengorbanan pasangan, dimana ingat sejarah disa'at kita berusaha untuk mendapatkan Cinta Si Dia, dan ingat disa'at dulu memulai kehidupan bersama dimulai dari 0 bersama, merangkak, jatuh, tersenyum dan bahkan menangis pun bersama.

3. Ada juga yang karena gak ada lagi yang mau dengan kita [hwehehe, Just kidd]

Mengukur kesetiaan tidak hanya dari Fisik, Materi, Sex, Pangkat dan Kekuasaan.
Kesetiaan butuh rasa pengertian dari pasangan. Yups, Pengertian dari pasangan kita
dimana yang dinamakan "Pasangan" itu berarti ada 2 pihak yang saling membutuhkan
dan saling melengkapi. Menentukan pasangan tentu berdasar kriteria kecocokan yang paling banyak atau perbedaan paling kecil.

Sejak awal membina, kita harus paham bahwa dibalik kelebihan yang menggoda, tentu tersembunyi kekurangan di banyak sudut dari kelibihan itu sendiri. Alangkah gegabahnya jika kita menuntut keabadian di dunia yang Fana ini. yang memiliki arti tidak ada yang abadi. Keabadian adalah milik-NYA. Sebagai hamba, perlukah kita menuntut kekuasaan setinggi DIA. Pasangan adalah bagian kefana'an dunia ini. Namun pasangan dapat diajak menggapai kebahagiaan yang  abadi di kehidupan berikutnya. Yaitu pasangan yang saling mengingatkan dan mendoakan untuk kebaikan semesta.

Dialah Istriku Tercinta

Saat pertama kali Bertemu dengannya, aku terkesan ketika memandangnya. Memang tidaklah terlalu cantik atau teramat istimewa, namun ada sesuatu yang begitu mengusikku. Berbeda, sangat berbeda, dia berbeda dengan perempuan kebanyakan. Matanya tidaklah lentik, namun sangat memancarkan keteduhan. Tampilannya pun biasa, bukan penuh permak atau berlapis bedak. Sangat natural ketika dilihat. Tapi sekali lagi aku merasakan sebuah keanehan saat bersama perempuan ini. Dia yang selalu menggandeng kesejukan hati dalam setiap aku mengingatnya. Keharuman damai yang akan terasa tersebar dalam lingkungan yang melingkupinya. Terutama kepadaku.
Alunan kalimatnya tidak terlalu banyak menggambarkan kata, hanya sesaat, namun penuh makna. Mengajak siapa saja yang mendengarnya berpikir dan merenung. Sama sekali tiada kalimat tersia- tersia tanpa berkah. Tiada kekasaran apalagi cacian yang menghapus elegannya seorang wanita.



Aku memperhatikan, saat dia berjalan, dan saat dia bekerja, dzikrullah selalu terlantun mengiringi langkah kakinya. Perumpamaan tapak kaki yang penuh dengan bekas bunga, meninggalkan keharuman bagi detik- detik yang berlalu dengan penuh kedamaian. Semua  terasa sangat indah bagi pasang mata yang menyaksikan.
Aku memperhatikan, saat dia sedih ataupun bahagia, yang terjadi hanya sekedarnya. Tidak terlalu dia larut dalam pada keduanya. Akupun juga memperhatikan, saat terdalam baginya adalah ketika terbenam kepalanya dalam sujud dan kedekatan yang sangat dengan sang maha Rahman. Tiada waktu ataupun celah yang dapat mengusiknya karena keindahan kedekatan hubungan dengan sang maha Pencipta. Aroma kedamaian ini pula yang akhirnya disebarkanya ke seluruh bagian rumah.

Siapa yang dapat menandingi kesantunannya dalam menghormati aku, lihatlah betapa ketundukan melingkupi ruang batin dan raganya. Sampai- sampai aku mulai sungkan untuk lebih memerintahnya ini dan itu.

Ingin rasanya marah kepadanya, saat dia menerima nafkah dariku yang seadanya, malah dengan sebuah kebanggaan dan kesyukuran yang sangat. Tak ada, tak ada sama sekali tuntutan atas sebuah ego duniawi, yang ada malah semangat yang diberikannya kepadaku hari demi hari demi sebuah tanggung jawabku sebagai kepala keluarga. Ketabahannya mendampingiku, merupakan sebuah cambuk yang membuat aku semakin malu saat aku tak dapat lebih membahagiakannya.

Dialah perhiasan paling berharga, ratu tercantik yang membuat biadadari cemburu kepadanya. Tanpanya rumahku seakan tiada lagi berharga. Dia mendidik anak-anakku dengan baik dan membimbing adab dengan baik pula. Mungkin aku dapat menyebut diriku sebagai lelaki yang begitu sangat beruntung di dunia. Ya, apalagi kebutuhan seorang suami yang lebih besar dari pada pengertian, penghargaan dan kesabaran pendamping belahan jiwanya. Dan tiada kesedihan yang lebih besar bagi para suami selain akhlak buruk, dan hilangnya penghargaan serta ribetnya tuntutan dari istrinya.

Aah, rasanya ingin aku umumkan kepada dunia bahwa aku merasa telah sangat lengkap dan begitu bahagia sebagai lelaki. Akan aku jaga baik- baik wanita bidadari surgaku ini. Karena Dialah istri Tercinta.

Minggu, 21 Oktober 2012

Nikahi Aku, Bukan Pacari Aku


Cowok: “Aku mencintaimu, sungguh-sungguh jatuh cinta kepadamu.”

Cewek: “Kalau kau memang mencintaiku, kenapa kau mengajakku pacaran?”

Cowok: “Hah, Bukankah karena aku mencintaimu maka karena itulah aku ingin menjadikanmu pacarku?”

Cewek: “Aku tahu. Aku bukan orang bodoh. Jika kau mencintaiku, kenapa menginginkanku melakukan hal yang tak berguna untuk hidupku?”

Cowok: “Hal yang tidak berguna, bukankah pacaran merupakan satu jalan untuk mencapai kesaling-mengenalan antara aku dan kau?”

Cewek: “Aku tidak sependapat denganmu. Maafkan aku.”


Cowok: “Tidak apa-apa.”

Cewek: “Apa kau masih ingin menjadikanku pacarmu?”

Cowok: “Iya. aku tidak akan menyerah.”

Cewek: “Kalau begitu, sampai kapanpun aku tidak akan mau menerimamu. Karena kau hanya ingin menjadikanku lampiasan nafsumu.”

Cowok: “Tapi aku mencintaimu.”

Cewek: “Tidak, aku tidak percaya kau mencintaiku. Kita sudah dewasa, sudah bisa membedakan mana yang baik dan tidak. Aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku dengan sia-sia. Hidup ini serius dan pasti akan ada pertanggungjawabannya.”

Cowok: “Akan aku buktikan kepadamu. Aku serius.”

Cewek: “Akan kau buktikan dengan apa. Dengan menungguku sampai aku mau? Ah basi. Banyak orang melakukannya begitu, dan banyak pula perempuan yang berhasil dibodohi. Sayangnya aku tidak sama dengan kebanyakan perempuan lain. Kau tidak akan berhasil.”

Cowok: “Lalu dengan apa aku membuktikannya?”

Cewek: “Serius kau ingin membuktikannya?”

Cowok: “Iya.”

Cewek: “Datanglah kepada kedua orangtuaku dan minta ijinlah kepada mereka untuk menikahiku. Bukan memacariku. Sanggup?”

Cowok: “Baiklah. Aku sanggup.”